Selasa, 15 Mei 2018

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus - kaitkan dengan rencana pengurangan atau penghapusan Premium.

Hasil gambar untuk Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Apa dan bagaimana perbedaan Pertalite dibandingkan jenis BBM lain buatan Pertamina? Berikut daftarnya:

1. Nilai Oktan (Research Octane Number/RON)
Premium memiliki nilai oktan 88, sedangkan Pertalite memiliki RON 90, Pertamax sebesar 92. dan Pertamax Plus sebesar 95. Nilai ini menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.

Semakin tinggi nilai oktannya, maka BBM lebih lambat terbakar, sehingga tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerjanya. Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi (di atas 9 seperti yang digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru).

2. Warna cairan
BBM jenis Premium memiliki warna kuning cerah. Warna tersebut berasal dari zat pewarna tambahan (dye). Sementara itu, Pertamax yang berwarna biru kehijauan, dan Pertamax Plus yang berwarna merah tidak menggunakan pewarna tambahan, sehingga pembakarannya lebih sempurna.

Berdasarkan pemaparan Pertamina di Komisi Energi DPR pada 22 April 2015 lalu, warna cairan Pertalite adalah hijau terang. Warna ini didapatkan karena Pertalite diproduksi menggunakan bahan campuran Premium dan Pertamax.

3. Harga per liter
Saat ini harga Premium masih dipertahankan pada level Rp 7.400. Kemudian, harga Pertamax pada bulan lalu dinaikkan Rp 500 rupiah menjadi Rp 9.300. Adapun harga Pertamax Plus mencapai Rp 10.200.

Bagaimana dengan harga jual Pertalite? Pertamina menyatakan belum menetapkan harga pastinya. Namun pada Rabu, 24 Juni 2015, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan harga jual Pertalite tidak lebih dari Rp 8.500.

Rencananya Pertamina baru akan memasarkan Pertalite setelah lebaran pada pertengahan Juli nanti. Pertalite baru akan dipasarkan di kota-kota besar di Pulau Jawa. Nantinya, penjualan Pertalite di pompa bensin akan menggunakan dispenser Pertamax yang tidak terpakai. Soalnya April lalu anggota Komisi Energi DPRD melarang Pertamina mengurangi jumlah dispenser Premium karena adanya bahan bakar baru ini.