Selasa, 18 Februari 2020

Krisis Venezuela Lsm Ubah Halaman Rumah Jadi Peternakan Sapi

Klaten - Peternak mandiri ayam pedaging menyalahkan kesusahan memperoleh Day Old Chicken (DOC) atau bibit ayam semenjak Januari kemarin.

Ini yang terakhir menyebabkan lonjakan harga ayam di market, serta melebihi level harga selama saat libur Lebaran yang kemarin.

Baca: DOC Ayam Joper Jawa Timur

Ini kandang saya tidak isi semua, katanya, di Balai Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Kamis, 26 Juli 2018.

Oleh karenanya, Rustam mengatakan kenaikan harga ayam ras tidak bermakna membuat peternak diuntungkan.

Dia mengharap pemerintah hitung lagi keperluan ayam nasional.


“Kalau langka semacam ini umumnya DOC asal Ungaran serta Surabaya banyak dikirim ke Jawa Barat.

Mengakibatkan, Jawa Tengah kosong,” papar Rustam.

Keluhan seirama dirasa oleh pengepul ayam potong, Sarono, masyarakat Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom.

Kelangkaan DOC menyebabkan kelangkaan daging ayam pada tingkat petani.

Pria berumur 55 tahun ini akui harus beli ayam di luar Klaten seperti Gunung Kidul, Bantul, serta Magelang.

“Kelangkaan daging ayam ini sebenarnya semenjak mendekati Lebaran telah rasanya.

Saat ini cuma dampak dari kelangkaan DOC awalnya.

Jika minggu ini DOC tidak ada, harga ayam tinggi diperkirakan sampai September,” tutur Sarono.

Selain itu, Direktur Pengawasan Kemitraan Komisi Pengawas Kompetisi Usaha (KPPU), Dedy Sani Ardi, menjelaskan faksinya tengah mengumpulkan data berkaitan penyebab kenaikan harga ayam akhir-akhir ini.

KPPU akan menelisik apa masalah kelangkaan DOC serta kenaikan harga daging ayam serta telur dibuat peternak besar.

Dedy memandang tanda-tanda ke arah praktik monopoli kelihatan mengingat pembagian peternak terpadu dengan petani plasma atau mandiri sebesar 90 banding 10.

Dulu, pembagian itu sejumlah 80 % untuk peternak mandiri serta 20 % peternak terpadu.

Lebih jauh Dedy mengatakan terdapatnya kekuatan praktik monopoli sebab proporsinya yang tidak imbang bisa saja salah satunya unsur yang membuat lonjakan harga ayam.

Bila dapat dibuktikan dapat dikenakan sangsi administrasi denda optimal Rp 25 miliar.

Insiden ini seperti yang berlangsung pada awal 2016 dengan praktik kartel daging ayam,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar