, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengevaluasi perusahaan penggemukan serta peternakan sapi (feedlot) di Tangerang, PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM), ini hari, Ahad, 7 Agustus 2016. Enggar, yang baru dikukuhkan jadi menteri pada 27 Juli lalu itu, datang di PT TUM bersama dengan rombongan seputar jam 11.00.
Saat datang, Enggar diterima oleh pemimpin PT TUM. Menteri yang datang dari Partai NasDem itu langsung berkeliling-keliling ruang feedlot bersama dengan pemimpin PT TUM serta beberapa petinggi dari Kementerian Perdagangan. Dia mengevaluasi beberapa kandang dengan dibarengi Komisaris Penting PT TUM Pudjantoro Hasan.
Waktu didapati di tempat feedlot, Suplai Chain Manajer PT TUM Tri Nugrahwanto menjelaskan sapi-sapi yang berada di perusahaannya dihadirkan dari Australia. Kemampuan feedlot PT TUM sampai 43 ribu ekor. Tetapi sekarang populasinya cuma 16 ribu semenjak terdapatnya penetapan import, kata Tri.
Pada Januari-April lalu, PT TUM cuma memperoleh jatah import sekitar 20 ribu sapi. Pada Mei-Agustus, paket buat PT TUM menyusut jadi 16 ribu sapi. Menurut Tri, PT TUM bisa jual sekitar 200 sapi ke daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi. Untuk Jawa Barat, ada pula ke Kuningan, Cirebon, serta Bandung.
Tri berujar, perusahaannya jual sapi tidak mati yang sudah digemukkan ke rumah-rumah pemotongan hewan seharga Rp 43.500 per kg. Selain itu, sesudah dipotong di rumah-rumah pemotongan hewan, harga daging sapi karkas dibandrol seputar Rp 87-90 ribu. Umumnya harga di RPH sesudah dipotong 2x lipat dari harga di sini, tutur Tri.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
"